Thursday, May 7, 2015

Keragaman Indonesia: Subhanallah sekali!

Diposkan oleh Chitra Lisyalaras di 10:23:00 PM
Saya ingat, waktu saya kelas 1 SD, ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (jadul banget ga sih guweeee, plis deh PMP, :p). Kebetulan, Bab pertama di pelajaran tersebut mengajarkan bahwa kita harus saling menghormati antar sesama, karena kita dihadapkan pada berbagai macam perbedaan, baik agama, suku, dan yang lainnya. Disitu, salah satu contohnya disebutkan bahwa misalkan Yohanes beragama Kristen, tetap harus menghormati Ahmad yang lagi puasa di Bulan Ramadhan, vice versa.

Saya menyadari bahwa Indonesia memang beragam. Saling menghormati sesama umat beragama atau dengan suku lain adalah suatu keharusan. Saya pun yakin bahwa saya selalu menerapkan hal tersebut. Hanya saja, saya tidak sadar akan tindakan saling menghormati tersebut, even sewaktu saya mengalami masa sekolah, yang mana disitulah waktu maksimal saya berinteraksi.

Waktu TK, saya ga peduli dan mungkin belum mengerti teman-teman saya berasal dari suku apa dan agamanya apa. Waktu SD, saya tidak begitu mempedulikan teman-teman saya berasal dari mana dan agamanya apa. Yang jelas, saya mengalami masa SD di Bandung, yang lingkungannya adalah mayoritas Islam, teman-teman seangkatanpun tidak ada yang beragama Hindu dan Buddha, hanya dua orang yang beragama Kristen, dan saya masih inget namanya, Selly dan Sahata, ingatan saya kuat juga yaaaa, huahahaha.

Lanjut ke fase setelah SD, yaitu SMP dan SMA. Teman-teman yang berbeda suku dan agama semakin banyak dibanding SD, walaupun masih mayoritas suku Sunda dan Agama Islam. Dan saya lagi-lagi gak peduli =))

Kemudian, lanjut fase kuliah. Ya, tempat kuliah saya merupakan universitas negeri di Bandung, cukup menjadi tujuan favorit orang-orang untuk menimba ilmu. Jadiiiii, saya makin bertemu orang yang beragam, mulai dari suku Jawa, Padang, Batak, Dayak, serta Agama pun beragam, dan saya menyadari bahwa perbedaan itu indah, walaupun geng saya waktu kuliah bisa dibilang sukuisme sekali, orang Jakarta rata-rata gengnya ya sama orang Jakarta lagi, orang Batak gengnya ya sama orang Batak lagi, dan geng saya sendiri Suku Sunda semua =))

Setelah selesai melalui masa sekolah, saya masuk dalam fase baru, yaitu bekerja. Saya bekerja di sebuah bank BUMN besar. Di tempat kerja saya ini, saya merasakan hal yang luarrrrrrr biasaaaaa. Disinilah saya melihat bahwa memang Indonesia itu sangat beragam dan kaya. Subhanallah.  Disinilah saya bertemu dengan beragaaaaaaaaaaam macam suku dan agama. Saya tidak bisa lagi berkumpul dan membentuk geng dengan sesama Sundanese. Disinilah saya anggap fase mempraktekkan materi PMP yang bahkan saya telah dapat pada kelas 1 SD. Disini, saya tidak melulu bertemu dengan yang namanya Ujang, Asep, dll, tapi saya bertemu dengan Yono, Andi, I, I Gusti, Gultom, Paliling, dll. Dan saya tidak hanya menemukan 2 orang yang beragama kristen, tapi juga bertemu dengan orang Buddha, serta banyak orang Hindu.

Semakin banyak mengenal suku lain, saya makin tertarik dengan masing-masing kebudayaannya. Saya juga jadi tertarik mengunjungi berbagai kota di seluruh penjuru tanah air. Padahal, dulu saya kurung batok banget. Kurung batok itu salah satu istilah sunda yang kira-kira artinyaaaa adalah ga berani ke luar rumah. Dulu, saya pergi dari Bandung ke Jakarta pun takut. Kalo sekarang sih kemanapun saya berani sendiri, asal bawa duit banyak aja lah, hihi.

Dear Indonesia, kamu memang kaya... Kamu punya daratan yang luas, lautan apalagi. Banyak gunung, tapi banyak juga pantai. Punya berbagai macam bahasa. Dan kamu hebat, dijajah 350 tahun oleh  Belanda, tapi tidak lantas Bahasa Belanda menjadi bahasa nasionalmu.


Goooo Keragaman Indonesia!

0 komentar:

Post a Comment

 

duniachitra Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review