Saturday, June 4, 2011

Phsychological Time

Diposkan oleh Chitra Lisyalaras di 6:42:00 AM

Reblog dari blog friendster tanggal 8 Juni 2006, almost 5 years ago..^^

Ketika kita semua bicara tentang waktu, pasti kita semua mengacu pada hitungan detik, menit, jam, dst. 1 jam itu pasti terdiri dari 60 menit, 1 hari terdiri dari 24 jam. Well, sepengetahuan saya, itu disebut objective time.

Tapi, selain objective time, ada juga lho "waktu" yang laen, yaitu psychological time. kalo kita mengacu sama objective time, satu jam kita bermain ama temen, sama aja dengan satu jam belajar di kelas. tapi…suka ngerasa nggak sih, kalo satu jam maen ama teman, waktu cepet berlalu. tapi kalo satu jam aja, perasaan lama…banget. Yup…itu dia yang disebut psychological time.

Sebelumnya, maaf ya kalo analisis saya salah. soalnya saya bukan anak psikologi juga. Tapi dulu pengen banget kul di psikologi, tapi nggak jadi. Tapi…walopun saya gagal jd psikolog, boleh khan ngeanalisis tentang sesuatu hal^_^

Back to psychological time. Saya juga baru sadar kalo psychological time itu ada sewaktu nemuin kata-kata dari Albert Einstein di buku pelajaran. Observasinya itu gini bunyinya "When you spend two hours with a nice girl, you think it’s only a minute. But when you sit on a hot stove for a minute, you think it’s two hours."

Yup, setiap orang pasti setuju khan ama observasinya Einstein tsb? Saya yakin semua orang menganut paham yang sama, hehe.

Psychological time itu gw saya terjadi pada setiap orang. Contohnya nih, buat orang yang pacaran. Nggak ketemu sehari aja, kayaknya udah setaun, lebay :p. Psychological time bwt orang yang pacaran ini tersurat pula di kata-katanya John Dryden, yang bunyinya "Bagi orang yang mencintai, ketidakhadiran sebentar saja serasa berabad-abad."

Peribahasa Cina pun nggak ketinggalan ngebahas psychological time. Ada peribahasa cina kayak gini " Bagi orang sibuk, waktu lewat dengan sangat cepat." Yup…bener banget khan???? kalo qta sibuk, waktu kelewatin cepet…banget. tapi kalo qta lagi nggak ada kerjaan? dijamin bakalan ngerasa lama…banget. saya rasa peribahasa ini gak mungkin salah. lagian, Miguel de Carvantes juga bilang kalo "Peribahasa adalah kalimat pendek berdasarkan pengalaman panjang." So…sedikit kemungkinannya peribahasa tentang psychological time itu salah.

Pengamatan psychological time pun diungkapin ama Panin, yang bunyinya "Di masa muda hari-hari terasa pendek, sedangkan di masa tua hari-hari terasa panjang." Apa yg dikatain Panin ini saya pikir agak terkait dengan apa yg disebutin peribahasa cina ataupun observasi Einstein tadi. Ya iyalah, masa muda cenderung sibuk, sedangkan masa tua hal yang dilakukan cenderung sedikit.

Well, semuanya terserah sama diri kamu. Mau mengalami waktu yang terasa pendek atau waktu yang terasa panjang? Satu hal yang harus digarisbawahi, psychological time ini nggak berlaku mutlak bwt tiap orang. Satu hal yang udh nggak diraguin, semua manusia pasti menginginkan hal yang menyenangkan. Secara tidak langsung, mungkin kita lebih memilih psychological time yang pendek. oiya, inget juga sama kata-katanya Ralph Waldo Emerson yang bilang "Hidup ini tidak terlalu pendek, jadi kita memiliki banyak kesempatan berbuat baik. Tetapi hidup ini terlalu pendek untuk mementingkan diri sendiri." So…janganlah kita lupa untuk berbuat baik terhadap sesama, biar psychological time yang kita alami memberikan makna serta nggak membuat hidup kita menjadi terasa lebih pendek.

cheers =)

0 komentar:

Post a Comment

 

duniachitra Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review